Selasa, 18 September 2012

JAUNDICE

Pesat 6 : Kuning pada bayi baru lahir by Samsul NA.

JAUNDICE

Kuning merupakan hal yang biasa terjadi pada bayi baru lahir. Sekitar 40% ~ 50% bayi
baru lahir dengan cukup umur mengalami kuning. Kebanyakan kuning akan terlihat
setelah hari kedua atau ketiga setelah lahir sehingga biasanya orang tua baru akan
mengetahui kuning tidaknya bayi mereka setelah pulang dari rumah sakit.
Kuning terjadi karena pada bayi sel darah merah akan pecah lebih cepat dibandingkan
pada orang dewasa. Hasil dari proses pemecahan ini akan menghasilkan bilirubin.
Hati pada bayi baru lahir belum matang untuk mengolah dan membuang bilirubin,
sehingga kandungan bilirubin dalam darah meningkat dan kulit bayi berwarna kuning.
Kuning sendiri bukan merupakan jenis penyakit. Biasanya peningkatan bilirubin pada
bayi lahir normal jarang mencapai kadar yang berbahaya bagi bayi.
Cara terbaik untuk mengetahui kuning adalah dengan melihat kulit bayi pada siang hari
atau menggunakan cahaya fluorescent. Kuning biasanya muncul pertama kali pada wajah,
putih mata kemudian ke arah dada, perut, tangan dan kaki. Cara termudah untuk
mengetes adalah dengan menekan dengan lembut dahi atau hidung bayi. Jika kulit yang
kita tekan berwarna kuning, bisa dikatakan bahwa bayi kita jaundice.
Kita tidak perlu terburu-buru khawatir bila bayi sampai kuning. Kuning tidak
menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan biasanya akan menghilang dalam satu atau
dua minggu. Namun bagaimanapun, kita harus terus memonitor kondisi bayi dengan
bantuan dokter karena kuning yang parah dapat menyebabkan komplikasi yang serius

Proses terjadinya kuning
1. Kuning Fisiologis
Bayi lahir dengan membawa sel darah merah dalam jumlah besar yang berfungsi
mengangkut oksigen. Seiring berjalannya waktu, sel darah merah pecah dan dalam
prosesnya menghasilkan bilirubin. Bilirubin ini akan dibawa ke hati untuk di proses dan
selanjutnya dibuang dari tubuh. Tapi bayi baru lahir awalnya mempunyai bilirubin
melebihi dari kemampuan hati untuk mengolahnya, akibatnya kadar bilirubin dalam
darah akan tinggi dan terlihat pada kulit dan putih mata akan berubah menjadi kuning.
Kondisi inilah yang disebut kuning fisiologis, Pada bayi prematur keadaannya akan lebih
nyata karena hatinya lebih belum matang dibandingkan bayi cukup umur.
Pesat 6 : Kuning pada bayi baru lahir by Samsul NA.
Bilirubin terdiri dari dua jenis, yaitu :
- Bilirubin indirect / belum diolah, masih terikat albumin sebagai zat pengangkutnya
untuk dibawa ke hati
- Bilirubin direct, bilirubin yang sudah diproses hati kemudian akan disimpan dalam
kantong empedu yang selanjutnya akan dibuang ke luar tubuh melalui feces.
Semasa dalam kandungan, bilirubin indirect akan dibuang oleh plasenta dan masuk ke
hati ibu untuk selanjutnya di proses menjadi bilirubin direct dan dibuang melalui tinja.
Bilirubin indirect harus dibuang, karena dalam kadar yang tinggi dapat meracuni tubuh.
Setelah lahir, bayi harus mengolah sendiri bilirubin indirect di hatinya. Namun karena
fungsi hatinya belum sempurna/ organ hari belum matang, maka proses penghancuran
dan pembuangan bilirubin menjadi lambat sehingga kadar bilirubin indirek dalam darah
tetap tinggi.
Fungsi hati pada bayi akan mulai normal setelah usia bayi sekitar 3~4 hari, yang berarti
hati sudah mampu mengubah bilirubin indirect menjadi bilirubin direct dan
membuangnya. Berdasarkan siklus ini, maka pada bayi kuning fisiologis biasanya akan
mulai terlihat di hari kedua dan mencapai puncaknya pada hari ketiga setelah lahir.
Setelah hari ketiga, kadar bilirubin akan turun pelan-pelan dan umumnya satu minggu
setelah lahir bayi tidak kuning lagi seiiring dengan meningkatnya jumlah urine dan feces
yg telah dikeluarkan bayi.
2. Kuning Patologis
Jenis ini perlu dicermati dan mendapat perawatan segera karena dapat menimbulkan
cacat neurologis. Tanda-tandanya antara lain :
- Biasanya terjadi dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir dengan meningkatnya
kadar bilirubin secara progresif.
- Bayi tampak tidak aktif, tidak mau menyusu, cenderung lebih banyak tidur dan
suhu tubuh meningkat atau justru turun.
- Bayi kuning lebih dari 2 minggu
- Air kencing berwarna tua seperti air teh
Penyebab kuning patologis :
- Infeksi berat dimana kuman sudah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran
darah, hal ini mempercepat proses pemecahan sel darah merah
- Kekurangan enzim G6PD (glukosa-6-fosfat dehidrogenase)
Enzim ini dibutuhkan untuk reaksi yang berfungsi menghasilkan sumber energi
bagi sel darah merah agar bisa menjalankan metabolisme. Bila energi kurang, sel
darah merah akan mudah pecah.
- Golongan darah ibu O dan bayi A atau B, keadaan ini disebut ABO incompability.
- Ketidakcocokan antara darah ibu dan bayi.
Jika ibu mempunyai Rh faktor, berarti kita Rh positif dan sebaliknya. Masalah
akan timbul ketika wanita dengan Rh negatif mengandung bayi dengan Rh positif.
Pesat 6 : Kuning pada bayi baru lahir by Samsul NA.
Sistem kekebalan tubuh ibu akan mendeteksi Rh faktor bayi dan menghasilkan
antibodi untuk melawannya.. Antibodi ini akan di turunkan sel darah merah bayi
yang menyebabkan sel darah merah pecah dan menghasilkan bilirubin.
Untuk meminimalkan resiko, selama hamil,ibu dengan Rh negatif akan di suntik
Rh-o(D) immune globulin( RhoGAM) untuk mencegah tubuh ibu menghasilkan
antibodi yang tidak diinginkan.

Kapan kuning perlu perhatian khusus ?
1. Kadar bilirubin tinggi sebelum meninggalkan rumah bersalin
2. Bayi lahir prematur ( lebih dari 2 minggu dari tanggal kelahiran normal)
3. Kuning pada 24 jam pertama setelah lahir
4. Usia kehamilan saat lahir kurang dari 37 minggu.
5. Bayi lahir dengan berat kurang dari 2,500 gram
6. Pemberian ASI tidak lancar
7. Bruising / pendarahan dibawah kulit kepala karena proses kelahiran
8. Orang tua atau saudara kandung pernah mempunyai bilirubin tinggi dan mendapat
fototerapi.

Kapan menghubungi dokter ?
1. Kulit bayi berubah lebih kuning
2. Kuning berlangsung lebih dari 2 minggu
3. Berat bayi tidak bertambah
4. Feces bayi berwarna pucat atau keputih-putihan
5. Terdapat gejala lain yang memerlukan perhatin khusus.
6. Bayi tampak lesu / lethargic

Akibat Kolestatis
Kolestatis jaundice adalah peningkatan jumlah bilirubin direk karena adanya kelainan
fungsi hati dan sistem empedu sehingga pembuangan bilirubin yang harus dibuang
melalui tinja terganggu. Akibatnya zat toksik tersebut tertumpuk di hati dan
menyebabkan kerusakan sel-sel hati ( sirosis).
a. Ciri-ciri :
- Urine berwarna gelap, bilirubin urine (+)
- Tinja berwarna pucat
- Kuning menetap lebih dari 3 minggu
b. Penyebab :
- Infeksi, virus, bakteri, parasit
- Bukan infeksi, misalnya gangguan metabolisme karena kelainan bawaan,
kerusakan hati akibat obat, sidrome Down, dll.
Pesat 6 : Kuning pada bayi baru lahir by Samsul NA.

Diagnosa
Pada umumnya dokter mendiagnosa kuning berdasarkan pada penampilan bayi atau
menggunakan sinar khusus untuk melihat kulit bayi. Jika diperlukan dokter akan
mengambil sample darah untuk menentukan level bilirubin.
Batas normal bilirubin bayi baru lahir tidak lebih dari 10mg/dl.

Perawatan
1. Phototherapy
Bayi akan diletakkan dibawah sinar “blue bililight “ tanpa mengenakan pakaian
untuk memperluas area penyinaran dan dengan ditutup matanya. Sinar ini akan
mengubah struktur bilirubin sehingga akan lebih mudah dimetabolisme hati.
Pada bayi lahir cukup umur, dalam satu hari terapi biasanya kadar bilirubin sudah
turun, sedangkan pada bayi prematur mungkin perlu waktu lebih lama
Note :
Mengurangi kuning dengan cara menjemur dibawah sinar matahari tidak lagi
direkomendasikan karena dikhawatirkan kulit bayi menjadi terbakar/Sunburn.
Penjemuran boleh dilakukan hanya untuk tujuan agar bayi terkena sinar matahari
terutama untuk memperoleh vitamin D.
2. Immunoglobulin (IVIg) melalui intravena
Diberikan untuk bayi yang mempuyai golongan darah beda dengan ibunya.
3. Transfusi darah

Tata Laksana
1. Mensukseskan pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI dengan frekuensi 8 ~ 12 kali perhari akan memberi kalori pada
bayi dan memperbanyak feces yang dihasilkan. Bilirubin akan keluar bersama
feces.
2. Periksa golongan darah dan Rhesus untuk ibu hamil
3. Tidak diperlukan suplemen / obat.

===========================================================


Question and Answers:
Jaundice and Your Newborn
(Posted: June 25, 2004)
The following Frequently Asked Questions" (FAQs) are from the American Academy of Pediatrics (AAP). Feel free to excerpt these FAQs or use them in their entirety for distribution to your families. Please attribute these FAQs to the American Academy of Pediatrics. (Click here for FAQs in Spanish.)

Congratulations on the birth of your new baby!
To make sure your baby’s first week is safe and healthy, it is important that:
  1. Your baby is checked for jaundice in the hospital.
  2. If you are breastfeeding, you get the help you need to make sure it is going well.
  3. Your baby is seen by a doctor or nurse at 3 to 5 days of age.
Q: What is jaundice?
A: Jaundice is the yellow color seen in the skin of many newborns. It happens when a chemical called bilirubin builds up in the baby’s blood. Jaundice can occur in babies of any race or color.
Q: Why is jaundice common in newborns?
A: Everyone’s blood contains bilirubin, which is removed by the liver. Before birth, the mother’s liver does this for the baby. Most babies develop jaundice in the first few days after birth because it takes a few days for the baby’s liver to get better at removing bilirubin.
Q: How can I tell if my baby is jaundiced?
A: The skin of a baby with jaundice usually appears yellow. The best way to see jaundice is in good light, such as daylight or under fluorescent lights. Jaundice usually appears first in the face and then moves to the chest, abdomen, arms, and legs as the bilirubin level increases. The whites of the eyes may also be yellow. Jaundice may be harder to see in babies with darker skin color.
Q: Can jaundice hurt my baby?
A: Most infants have mild jaundice that is harmless, but in unusual situations the bilirubin level can get very high and might cause brain damage. This is why newborns should be checked carefully for jaundice and treated to prevent a high bilirubin level.
Q: How should my baby be checked for jaundice?
A: If your baby looks jaundiced in the first few days after birth, your baby’s doctor or nurse may use a skin test or blood test to check your baby’s bilirubin level. A bilirubin level is always needed if jaundice develops before the baby is 24 hours old. Whether a test is needed after that depends on the baby’s age, the amount of jaundice, and whether the baby has other factors that make jaundice more likely or harder to see.
Q: Does breastfeeding affect jaundice?
A: Jaundice is more common in babies who are breastfed than babies who are formula-fed, but this occurs mainly in infants who are not nursing well. If you are breastfeeding, you should nurse your baby at least 8 to 12 times a day for the first few days. This will help you produce enough milk and will help to keep the baby’s bilirubin level down. If you are having trouble breastfeeding, ask your baby’s doctor or nurse or a lactation specialist for help. Breast milk is the ideal food for your baby.
Q: When should my newborn get checked after leaving the hospital?
A: It is important for your baby to be seen by a nurse or doctor when the baby is between 3 and 5 days old, because this is usually when a baby’s bilirubin level is highest. The timing of this visit may vary depending on your baby’s age when released from the hospital and other factors.
Q: Which babies require more attention for jaundice?
A: Some babies have a greater risk for high levels of bilirubin and may need to be seen sooner after discharge from the hospital. Ask your doctor about an early follow-up visit if your baby has any of the following:
  • A high bilirubin level before leaving the hospital
  • Early birth (more than 2 weeks before the due date)
  • Jaundice in the first 24 hours after birth
  • Breastfeeding that is not going well
  • A lot of bruising or bleeding under the scalp related to labor and delivery
  • A parent or brother or sister who had high bilirubin and received light therapy
Q: When should I call my baby’s doctor?
A: Call your baby’s doctor if:
  • Your baby’s skin turns more yellow.
  • Your baby’s abdomen, arms, or legs are yellow.
  • The whites of your baby’s eyes are yellow.
  • Your baby is jaundiced and is hard to wake, fussy, or not nursing or taking formula well.
Q: How is harmful jaundice prevented?>
A: Most jaundice requires no treatment. When treatment is necessary, placing your baby under special lights while he or she is undressed will lower the bilirubin level. Depending on your baby’s bilirubin level, this can be done in the hospital or at home. Jaundice is treated at levels that are much lower than those at which brain damage is a concern. Treatment can prevent the harmful effects of jaundice.
Putting your baby in sunlight is not recommended as a safe way of treating jaundice. Exposing your baby to sunlight might help lower the bilirubin level, but this will only work if the baby is completely undressed. This cannot be done safely inside your home because your baby will get cold, and newborns should never be put in direct sunlight outside because they might get sunburned.
Q: When does jaundice go away?
A: In breastfed infants, jaundice often lasts for more than 2 to 3 weeks. In formula-fed infants, most jaundice goes away by 2 weeks. If your baby is jaundiced for more than 3 weeks, see your baby’s doctor.
The information contained in this publication should not be used as a substitute for the medical care and advice of your pediatrician. There may be variations in treatment that your pediatrician may recommend based on individual facts and circumstances.

©  COPYRIGHT AMERICAN ACADEMY OF PEDIATRICS, ALL RIGHTS RESERVED.
Site map | Contact us | Privacy statement | About us | Home
American Academy of Pediatrics, 141 Northwest Point Blvd., Elk Grove Village, IL, 60007, 847-434-4000
 ===========================================================

AAP UPDATES GUIDELINES FOR IDENTIFYING AND MANAGING NEWBORN JAUNDICE

Below is a news release on a policy statement published in the July issue of Pediatrics, the peer-reviewed, scientific journal of the American Academy of Pediatrics (AAP).
For Release: July 6, 2004, 12:01 am (ET)

CHICAGO -The American Academy of Pediatrics (AAP) has updated its recommendations for identifying and managing newborn jaundice, a condition that makes skin appear yellow and, in rare cases, could lead to brain damage.
Jaundice occurs when the chemical bilirubin - found in everyone's blood and removed by the liver - builds up. Most infants have mild jaundice that is harmless. But in unusual situations the bilirubin can reach dangerous levels and lead to kernicterus - a form of brain damage.
The AAP updated its guidelines to provide health professionals with specific advice about treatment. The guidelines also aim to ease parents' concerns and educate the public by including a "Frequently Asked Questions" document. http://www.aap.org/family/jaundicefaq.htm A Spanish version will be available shortly.
Key recommendations include:

* Perform a systematic assessment on all infants, prior to discharge, for subsequent risk of severe jaundice.
* Schedule a follow-up visit within 3 to 5 days of age when the baby's bilirubin level is highest.
* Breastfeed at least 8 to 12 times a day for the first few days. This will help produce enough milk and help keep the baby's bilirubin level down.
* Provide parents with written and oral information about newborn jaundice.
The report urges pediatricians to review and implement these guidelines, noting that if "health care personnel follow the recommendations listed in this guideline, kernicterus will be largely preventable."
EDITOR'S NOTE: The July issue of Pediatrics also includes the article, "Research on Prevention of Bilirubin-Induced Brain Injury and Kernicterus: National Institute of Child Health and Human Development Conference Executive Summary." This document provides a summary of presentation and discussions from a July 2003 conference convened by the National Institute of Child Health and Human Development.
EDITOR'S NOTE: The AAP is a member of the Kernicterus Prevention Partnership Campaign, a collaborative effort among key government agencies and private sector healthcare and consumer organizations. The campaign was created to raise public awareness about severe jaundice and to prevent kernicterus.
The American Academy of Pediatrics is an organization of 57,000 primary care pediatricians, pediatric medical subspecialists and pediatric surgical specialists dedicated to the health, safety and well-being of infants, children, adolescents and young adults.


Sumber : CD KLASI YOP JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar